Persembahan Proposal Hidup pada Sang Pemilik Kehidupan


Tepat sepekan sebelum pergantian tahun menuju tahun 2016, saya membaca sebuah buku yang sudah cukup lama tersimpan rapi di rak buku. Terpilihlah satu buku yang baru beberapa lembar terbaca. Saya pilih buku ini untuk mengisi jeda waktu merelaksasikan otak dan pikiran ini setelah berkutat dengan kesibukan penyelesaian kuliah dan dinamika hidup yang melelahkan. Tanpa pikir panjang terpilihlah satu buku yang berjudul “Tuhan, Inilah Proposal Hidupku”, suatu buku yang berbentuk workbook karya inspirator hidup sukses mulia, Jamil Azzaini. 

Tak berlebihan memang ternyata workbook ini adalah komunikasi tertulis dengan sang pemilik kehidupan. Keberkahan ilmu dari sang penulis mengajak orang lain bertutur kepada Allah SWT tentang rencana hidupnya. Mulai dari kita menyadari hakikat diri, potensi diri, serta keistimewaan yang sesungguhnya telah Allah berikan kepada masing-masing hamba-Nya. Berpikir positif dan bermimpi besar ke masa depan menuju prestasi terbaik, memupuk cinta sesama dengan bersinergi saling berbagi sukses, menimba ilmu yang akhirnya terpatri komitmen diri sebagai khalifah di muka bumi serta tetap takwa menjadi koridor utama yang bermuara pada tawakkal pada-Nya. 

Proposal tidak cuma untuk sebuah password ajuan keinginan dalam urusan muamalah antar manusia ataupun proses akademik tugas akhir seorang mahasiswa. Merencanakan hidup pun perlu proposal resmi dan spesial kepada sang pemilik kehidupan, Allah SWT. Allah SWT akan membuka pintu-Nya lebar-lebar untuk kita meminta, apalagi jika permintaan itu direncanakan dengan penuh keyakinan, keteraturan, dan ikhtiar dalam prosesnya tidak hanya keperluan dunia namun juga dibarengi keperluan akhirat, yang sejatinya di akhiratlah masa depan kita yang sesungguhnya. 


Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al-Baqarah:186) 

Ayat Alquran tersebut adalah sambutan Allah SWT atas proposal hidup kita. Kita berharap dan menyerahkan hasilnya kepada Allah SWT. Tugas kita sebagai manusia hanya berencana dengan ihsan berikhtiar dengan penuh kesungguhan, serta berdoa dan bertawakkal kepada-Nya.  

Tak ada kata terlambat untuk menyusun resolusi dalam sebuah proposal hidup yang kita tuliskan dalam catatan khusus layaknya sebuah proposal. Walau bilangan waktu dan usia yang sudah lewat terasa telah banyak hitungannya, atau telah terlanjur kita melakukan kesalahan-kesalahan, kesiaan waktu, dsb. Allah SWT akan mengubah kehidupan kita jika kita juga mempunyai semangat untuk merubah diri kita ke arah yang lebih baik, lebih ihsan.  Allah-lah sang pemilik kehidupan maka hanya kepada-Nya kita mempersembahkan proposal hidup agar menjadi lebih bermakna, membumi, dan bervisi surga menyongsong masa depan sesungguhnya di akhirat kelak.  Ibda’ binafsik, menuju semangat baru 2016.   

Mira Hys (ODOJ180) 
Divisi Penulis, Departemen Promosi, Bidang Promas ODOJ

-----------------------------------------------------------------------
Artikel ini sebelumnya telah diposting di Kompasiana ODOJ dengan link: www.kompasiana.com/odoj-promas/persembahan-proposal-hidup-pada-sang-pemilik-kehidupan_56ab4fb0b37a61b1072d7195

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Instagram